Pacarku Hamili Selingkuhannya

Share:
Andika Sang Playboy yang selingkuh

Curhat Yuk - Gua ingin berbagi cerita. Kisahku ini sangat menyakitkan. Betapa tidak! Bertahun-tahun gua membina hubungan cinta, tapi harus berakhir dengan tragis. Kekasihku, orang yang sangat gua percayai bisa menjaga cintanya, tega menyakitiku. Ya, dia tega mengkhianatiku dengan berselingkuh bahkan menghamili wanita lain.

PERSELINGKUHAN MENYEBABKAN KEHAMILAN

Cerita selingkuh yang dilakukan kekasihku ini selalu membuatku muak jika mengingatnya, sengaja gua menuliskannya di situs ceritacurhat.com untuk berbagi dengan pembaca lain terutama kaum wanita agar jangan begitu mudah mempercayai orang.

Nama gua Kiki, saat ini gua kerja di sebuah perusahaan swasta di Bogor. gua berpacaran dengan seorang pria yang menurutku baik, meskipun saat itu kehidupannya agak sulit tapi gua sangat mencintainya. Empat tahun berpacaran tentu bukan waktu yang sebentar. Suka dan duka sudah kami lalui bersama. Apapun yang terjadi saat itu, gua dan dia tak terpisahkan. Sampai akhirnya, sebuah tragedi yang tak pernah gua bayangkan terjadi juga.

Malam itu, akhir Februari 2011, gua masih berada di kantor di Bogor. Kekasihku yang tinggal di Jakarta, meneleponku dan mengabarkan berita mengejutkan. ”Neng, gua minta maaf. Selama ini gua selingkuh, dan selingkuhanku sekarang hamil,” ujarnya kepada gua.

Kata-kata itu sampai saat ini masih terngiang di benakku. Awalnya gua tak percaya dan menganggap itu hanya lelucon. Tapi dia semakin meyakinkanku kalau kabar itu benar. Seorang wanita lalu berbicara kepada gua melalui telepon. ”Iya mbak, saya sudah hamil sama pacar mba. Dia harus tanggungjawab, kalau tidak saya bisa lapor,” kata wanita itu.

Baca Juga : Curhat Mendapatkan Gebetan Hiperseks

Barulah gua percaya kalau ternyata kekasihku mengkhianatiku. Entah apa yang gua rasakan kala itu. Jantungku serasa berhenti. Air mata tak kuasa tertahan. gua merasa hidupku berakhir. gua merasa hidupku tak ada gunanya lagi. Karena dia sudah menjadi separuh hidupku.

Telepon itu langsung gua tutup. Tak ada cacian. Tak ada makian. gua malah terdiam seakan masih tak percaya. gua kemudian pulang. Setibanya di rumah, gua histeris sambil menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga gua.

Mamahku terkejut bukan kepalang. Bahkan mamahku sampai menangis. Apalagi mamah mengenal baik kekasihku itu. Tangisan mamah, membuat gua semakin terpukul. Karena gua belum bisa membahagiakannya dengan duduk di pelaminan bersamanya. Tangisan mamah membuat gua merasa bersalah. Tapi mamah terus menguatkanku yang malam itu tak henti-hentinya menangis.

Tak hanya menangis, gua juga nyaris bunuh diri. Sebilah pisah di dapur hampir gua rampas dan menggoreskannya ke tanganku jika tidak dicegah mungkin gua sudah nekat. Malam itu, keluarga gua terus menjaga gua hingga pagi tiba gua pun tersadar bahwa perjalanan hidupku masih panjang. Masih banyak di depan sana yang harus gua pikirkan selain memikirkannya. Masih banyak hal yang lebih penting yang harus gua jalani.

Padahal, Januari 2011 atau satu bulan sebelum kami berpisah, rencana pernikahan mulai kami rangkai. Bahkan, dia mulai mempercayakan uangnya kepada gua untuk ditabung dan biaya rencana indah kami nanti. Semua rencana itu pupus karena perselingkuhan yang dilakukannya.

Gua ingat betul pertama kali bertemu dengannya. Awal tahun 2007. Di sebuah lokasi di Jakarta. Karena kala itu gua kuliah dan bekerja di Jakarta. Singkatnya, dia menyatakan cintanya ke gua. Sejak saat itu kami menjalin hubungan asmara.

Tapi awal hubungan kami lalui penuh lika-liku. Mulai dari masalah di kantornya hingga masalah keluarga. Berbagai masalah dihadapinya. Tapi gua tak mau meninggalkan dia dalam kondisi terpuruk. gua tulus mencintainya. Bagaimanapun kondisinya, gua akan tetap bersamanya.

Saat dia terpuruk, saat terjatuh dan berada di bawah, gua merangkulnya. gua mengatakan bahwa gua akan tetap bersamanya dan tidak akan meninggalkannya asalkan kita sama-sama berjuang. Bahkan saking mencintainya, gua rela berkorban apapun deminya. Yang penting tetap bisa bersama.

Sejak saat itu, perlahan hidupnya mulai menanjak. Karirnya kembali normal, masalah keluarganya pun bisa diatasi. Tapi disaat dia sudah kembali berada di atas, dia malah menyakitiku. Meninggalkanku selingkuh dan bahkan menikahi wanita lain.

Sampai saat ini mungkin gua belum sepenuhnya melupakannya. Berbagai kenangan indah maupun pahit masih terngiang di benakku. Karena walau bagaimanapun meski dia selingkuh, tapi dia pernah menjadi bagian dalam hidupku. gua memang sangat bergantung padanya.

Tak ada seharipun tanpa berkomunikasi dengannya. Dia bukan hanya menjadi kekasih, tapi bisa menjadi kakak, sahabat dan orangtua yang sangat menyenangkan bagiku. Oleh karena itu, gua bisa bertahan selama empat tahun dengannya. Karena gua sudah merasa yakin dialah belahan jiwaku saat itu.

Selepas kepergiannya hari-hari gua lalui tanpanya. gua mulai menata hidup meski sangat sulit. Selepas kepergiannya, gua mulai bangkit. Bangkit dari keterpurukan. Bangkit dari rasa sakit hati yang mendalam. gua bersyukur Allah SWT masih melindungiku. gua yakin apa yang terjadi ke gua sudah suratan takdir.

Gua dan dia memang belum ditakdirkan bersama dalam sebuah ikatan pernikahan. gua dan dia kini harus menjalani takdir kami masing-masing. Dia sudah memiliki kehidupan dengan keluarga kecilnya. Dan gua hingga kini masih mencari penggantinya.

Walaupun sampai saat ini gua belum menemukan orang yang bisa menggantikannya di hatiku. gua masih belum bisa sepenuhnya mencintai orang lain, seperti gua mencintainya.

Semua butuh proses, walau sudah hampir dua tahun peristiwa itu berlalu. Walau sudah beberapa pria hadir dalam hidupku. Tapi entahlah, perasaanku biasa saja. gua berharap suatu saat nanti gua bisa kembali mencintai orang lain selain dirinya yang sudah pergi dari hidupku.

Kisah ini gua jadikan pembelajaran dalam hidupku. Bahwa tidak semuanya apa yang kita rencanakan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Banyak hikmah yang gua petik dari kisah ini. Allah sudah memiliki rencana lain. Semua masih penuh dengan misteri.

Kini gua hanya bisa berdoa meski harus tetap berusaha agar mendapatkan pendamping hidup yang bisa membimbingku, menjadi imamku dunia akhirat dan hidup bahagia bersamanya. Cita-cita gua sederhana. Ingin menjadi istri solehah bagi suamiku dan ibu yang baik bagi anakku kelak.

Masa lalu hanya masa lalu dan sudah berlalu. Masa lalu jadi bagian sejarah dalam hidupku yang harus gua jadikan pengalaman agar kedepannya lebih baik lagi. Masa lalu gua jadikan sebagai cermin kehidupanku kelak.

Untukmu mantan kekasihku, perlahan kini gua sudah bangkit.

Cerita selingkuh kekasihku itu harus bisa gua kubur dalam-dalam meski gua tahu sulit melakukannya. Sekarang gua sedang berusaha menggapai mimpi-mimpiku meski tanpa kamu. gua sedang berusaha menggapai kebahagiaan, meski tidak bersamamu. gua sedang berusaha menata hidupku meski kamu tak lagi menjadi penyemangat hidupku.

Tidak ada komentar