Curhat Sahabat Wanita Ke Pria

Share:
Wanita dan sahabat prianya

Saya Inov Grasita, usia 30 tahun. Sudah hampir 4 tahun ini saya memiliki sahabat pria. Dia teman kantor saya, kami satu bagian. Dari awal masuk kami sudah langsung akrab satu sama lain, malah saling bergantung.

Karena kedekatan kami, sampai-sampai atasan kami berpikir kalau kami jadian dan harus memilih salah satu di antara kami.

Akhirnya, lama-kelamaan timbul rasa suka saya terhadap teman saya ini. Hubungan kami makin akrab, kami saling terbuka, tahu kejelekan masing-masing, tahu kesukaan masing-masing. Padahal di satu sisi dia sudah memiliki kekasih.

Ada satu moment ketika kami sama-sama sudah memiliki kekasih. Tapi hubungan kami masih sama-sama dekat. Akibat kedekatan itu, sampai-sampai pacar kami cemburu.

Sampai suatu ketika dia sedang jomblo dan saya memiliki kekasih. Saya sedang berkantor di Jakarta sedangkan dia di Karawang. Saya mengeluh sakit dan tidak sanggup pulang sendiri. Dia bela-belain datang menjemput saya di Jakarta dan mengantar saya sampai rumah. Padahal pacar saya sendiri saat itu tidak bisa menjemput dengan alasan deadline pekerjaan.

Saya bingung dengan hubungan ini. Sekarang kondisinya berbalik, saya jomblo dan dia memiliki kekasih. Namun tetap saja dia perhatian pada saya. Saya pernah dengar dari temannya kalau dia tidak akan pacaran dengan teman atau sahabatnya sendiri.

Apa yang harus saya lakukan?

Saat dia sedang jomblo, dia perhatian sekali ke saya. Tapi setelah punya pacar, dia tidak pernah mengenalkan pacarnya ke saya.

Mohon sarannya. Terima kasih..

JAWABAN:

Hallo mbak Inov Grasita,

Hmmm.. bisa dibilang permasalahan cinta kamu bukanlah permasalahan yang sederhana, karena menyangkut banyak hati di sini. Tapi coba kita simple-kan saja permasalahannya.

Yang jadi permasalahannya sekarang adalah.. mengapa dari dulu kalian berdua tidak memutuskan untuk bersatu saja?

Jika alasannya karena si dia tidak mau ada hubungan kasih dengan teman atau sahabatnya, maka sebenarnya si dia bisa memutuskan untuk tidak mendekati kamu lebih dalam. Tapi pada kenyataannya, dia malah mendekati kamu dan membuat kamu berinvestasi perasaan padanya. Ini namanya hubungan yang menggantung, si dia menggantungkan kamu dan kamu korban yang digantungkan.

Saran saya, cobalah kamu tanyakan dengan jelas padanya tentang status hubungan kamu dan dia. Jika si dia tidak bisa memberikan kepastian status hubungan kamu dengannya dengan berbagai alasan, lebih baik kamu putuskan saja untuk segera move on.

Why?

Bukankah move on lebih baik daripada kamu membuang banyak waktu dan perasaan hanya demi hubungan tanpa kepastian? Memang akan terasa sakit awalnya, namun seiring berjalannya waktu, Tuhan pasti membuat hatimu membaik kembali.

Belajarlah untuk lebih bisa menghargai diri sendiri, sebab kamu sangat berharga dan berarti. Percayalah bahwa kamu layak untuk mendapatkan seseorang yang baik dan bisa menghargai dirimu sebagai seorang wanita, bukan seseorang yang justru menggantungkan status hubungan dengan berbagai alasan.

Semoga Tuhan segera membantumu menemukan titik terang dari masalah cintamu dan dia. Amin.

Sekian jawaban dari saya untuk mbak A.

Terima kasih :)

Tidak ada komentar